Friksi atau gaya gesek adalah
sebuah gaya yang dtimbulkan apabila dua buah benda saling bersentuhan yang menyebabkan
kehilangan energi. Mari kita lihat lagi kurva karakteristik pompa pada post
sebelumnya, sperti dibawah ini:
Kurva karakteristik pompa |
Jika kita lihat hubungan antara
flowrate dengan head, kita akan menemukan ada tiga garis yang menyatakan
hubungan antara dua variable tersebut. Yang membedakan adalah, bahwa dari
ketiga garis tersebut menunjukkan hasil yang berbeda untuk diameter yang
berbeda-beda.
Note: Diameter yang ditunjukkan kurva karakteristik adalah diameter impeller, bukan diameter pipa.
Dengan diameter 540 mm,
dihasilkan total head tertinggi adalah 113 meter, untuk 573 mm, total head
tertinggi adalah 126 m dan yang terakhir, pada diameter 584 mm dihasilkan head
sekitar 130 m.
Dari data, kita tahu bahwa
semakin besar diameter impeller akan menghasilkan jumlah total head yang semakin besar.
Jika kita tarik garis horizontal untuk menghubungkan ketiga garis tersebut
seperti gambar dibawah:
Perbandingan head dengan flowrate untuk diameter yang berbeda |
Terlihat bahwa untuk total head yang sama, akan menghasilkan flowrate yang berbeda-beda. Dan, pompa dengan diameter terbesarlah yang menghasilkan flow rate paling tinggi.
Untuk selanjutnya, mari kita lihat tabel berikut untuk melihat pengaruh diameter sistem perpipaan dengan hilang tekan karena gaya gesek
Untuk selanjutnya, mari kita lihat tabel berikut untuk melihat pengaruh diameter sistem perpipaan dengan hilang tekan karena gaya gesek
Pembacaan friksi dalam psi untuk dua buah pipa yang berbeda |
Diatas disajikan sebuah data
untuk dua buah pipa sepanjang 100 feet berukuran 0.5 inch dan 1 inch. Sedikit
menjelaskan cara eksperiment ini dilakukan. Kita mengalirkan fluida melalui
sebuah pipa berukuran 100 feet. Dilakukan pemasangan pressure gauge di posisi 0
feet dan 100 feet, Perbedaan kedua pembacaan tersebut lalu dianggap sebagai
kehilangan tekanan karena friksi.
Percobaan untuk mencari besarnya friksi yang dinyatakan dalam hilang tekanan |
Beberapa hal yang bisa kita
simpulkan dari data tersebut :
- Semakin tinggi flow, semakin tinggi kecepatan, semakin tinggi pula friksinya
- Untuk flow yang sama, pada diameter yang berbeda, akan memberikan friksi yang berbeda. Friksi yang lebih kecil didapatkan oleh diameter yang lebih kecil.
Mari kita telaah dulu dua
pernyataan diatas. Data diatas sekilas seperti tidak masuk akal. Logikanya,
jika kita perbesar flow, maka makin cepat kecepatan fluida. Semakin cepat,
waktu tinggal dalam pipa akan semakin sedikit. Jika waktu tinggal fluida dalam
pipa sedikit, logikanya kehilangan tekanan juga lebih sedikit karena waktu
kontak fluida dengan dinding pipa semakin singkat. Namun, mengapa semakin cepat
fluida, semakin tinggi pula kehilangan tekanan.
Untuk perbedaan diameter memang
tidak ada masalah. Semakin kecil diameter, semakin kecil ruang yang harus
ditempati oleh fluida. Maka semakin mudah fluida untuk kontak dengan dinding
yang menyebabkan friksinya naik.
Bagaimana menjawab pernyataan yang
bertolak-belakang seperti diatas?
Jika melihat dengan cermat, dalam
data tersebut ada sebuah keunikan. Kita lihat pada diameter 0.5 inch, nilai
friksi naik secara signifikan, sedangkan pada diameter 1 inch, nilai friksi
naik secara sedikit demi sedikit seiring bertambahnya flowrate. Nah, ini
berhubungan dengan pola aliran karena naiknya kecepatan alir.
Untuk membedakan pola alir ini
biasanya dinyatakan secara matematis melalui bilangan reynold. Bilangan Reynold
akan memberikan suatu pola alir yang disebut laminar, transisi atau turbulen
pada range angka tertentu. Semakin tinggi kecepatan aliran, semakin tinggi
bilangan Reynold dan akan membuat pola aliran semakin bersifat turbulen
Pola aliran dalam pipa |
Coba lihat gambar dibawah untuk
melihat perbedaan antara dua pola alir fluida tersebut.
Diatas, sebagaimana kita
ketahui adalah profil aliran dalam sebuah pipa. Kita bisa melihat bahwa untuk aliran
turbulen kontak fluida dengan dinding cenderung lebih banyak jika dibandingkan dengan
pola aliran laminar. Sebagaimana kita tahu, semakin banyak kontak, semakin
besar friksi, yang menyebabkan semakin tingginya hilang tekanan pada fluida.
Nah, inilah mengapa, semakin cepat fluida, malah membuat friksinya semakin
naik. Hubungan kecepatan fluida dengan hilang tekanan bisa dilihat dalam grafik
dibawah:
Grafik hubungan kecepatan alir dengan friksi |
Nah, untuk aliran
laminar jumlah kehilangan tekanan setara dengan kenaikan kecepatan alir.
Sementara untuk aliran turbulen, jumlah kehilangan tekanan setara dengan
kenaikan kecepatan alir pangkat 1.7 sampai 2.0.
Dalam dunia industri,
kita selalu berhadapan dengan aliran turbulen, jarang kita menggunakan aliran laminar.
No comments:
Post a Comment
Leave your comment, any urgent message please mail me !