Saturday, March 26, 2016

Minimum Re-circulation Line in Centrifugal Pump

Pompa merupakan sebuah alat yang sudah pasti digunakan dalam sebuah plant karena fungsinya yang untuk memindahkan fluida. Ciri kerjanya sudah kita ketahui bersama. Namun, tetap saja, terkadang masih banyak hal yang bisa kita pelajari dari pompa ini. Kali ini kita akan membahas mengenai minimum re-circulation line pada sebuah pompa sentrifugal.

Perlu kita tahu, bahwa tidak selamanya proses yang berjalan pada sebuah plant selalu berjalan continous, meskipun pada dasarnya ia di-desain untuk berjalan demikian. Misalkan, sistem yang didepannya mengalami ketidakstabilan (upset) yang membutuhkan waktu untuk proses pen-tuningan operasi. Hal ini mengakibatkan kerja sistem yang dibelakangnya menjadi terhambat.

Contoh nyata adalah sistem boiler feed water (BFW) treatment unit


Schematic Diagram by Sutrisno

BFW treatment unit berfungsi untuk menurunkan konduktifitas air hasil olahan reverse osmosis (RO) unit. Air hasil RO unit yang disebut sebagai permeate water masuk ke permeate tank. Di permeate tank kemudian ia dipindahkan ke dalam demin tank menggunakan permeate pump melalui BFW treatment unit untuk menurunkan kadar konduktifitasnya. BFW treatment unit sejatinya adalah sebuah vessel yang berisi resin, dimana terjadi peristiwa penukaran ion-ion yang berada dalam air. Air produk dari BFW treatment unit menjadi murni, tidak memiliki kandungan mineral sehingga disebut demineralized water atau bahasa populernya "air demin".

Suatu saat BFW treatment unit tidak bekerja dengan bagus. Air hasil olahan BFW masih menghasilkan konduktifitas yang masih tinggi. Hal ini bisa terjadi jika resin yang berada dalam vessel sudah dalam kondisi jenuh kedua-duanya. Artinya ia butuh diregenerasi dengan menggunakan bahan kimia dan dalam kondisi ini, ia tidak bisa menerima air kiriman dari permeate tank.

Apakah pompa permeate harus dimatikan karena ia sudah tidak dibutuhkan lagi dalam menstransfer air?

Disinilah salah satu fungsi dari adanya minimum re-circulation line. Jalur discharge dari pompa dibagi menjadi dua, satu menuju ke arah BFW treatment unit dan satunya lagi balik ke dalam tanki. Yang balik ke dalam tanki inilah yang disebut minimum re-circulation line. Line ini dibuat agar meskipun tidak ada fluida yang ditransfer ke distribusi, pompa masih bisa dijalankan dengan aliran yang cukup untuk menjaganya agar tetap bekerja secara aman. 

Minimum flow by Imran
Pompa memiliki aliran minimum yang perlu ditransfer untuk menjaga agar pompa tersebut bekerja secara aman, tanpa vibrasi berlebihan etc. Disinilah fungsi daripada minimum re-circulation line. Supaya pompa sentrifugal tetap mendapatkan aliran minimal yang diperlukan untuk bekerja dalam kondisi aman. Gambar berikut menunjukkan perkiraan yang terjadi jika pompa tidak bekerja di dalam kondisi optimal.

Head vs Flow dan Kondisi Pompa
Fungsi line re-sirkulasi minimal adalah menjaga agar jumlah aliran yang dibutuhkan pompa selalu berada dalam kondisi yang aman jika sesuatu terjadi pada line distribusi yang menyebabkan fluida tidak bisa dialirkan ke dalam jalur distribusi.
  
Sebagai tambahan, pompa yang bekerja hanya dengan menggunakan aliran minimum re-sirkulasi harus selalu kita monitor. Sebab, ia bekerja dalam kondisi closed. Tidak ada air yang keluar dan air tersebut selalu mendapat energi dari pompa.

Suatu kejadian nyata pernah terjadi, air hanya mengalami proses sirkulasi balik dari pompa injeksi yang tekanan luarannya 130 bar selama dua hari berturut-turut. Tidak ada air yang dialirkan ke distribusi. Akibatnya suhu air meningkat secara drastis dan dikabarkan adanya uap air / steam yang keluar dari vent tanki tersebut. Sungguh sangat berbahaya.

Referensi lain untuk re-circulation line bisa ditemukan disini