Monday, September 5, 2016

Menentukan Volume dan Level dari Storage Tank

Kali ini kita akan sedikit membicarakan mengenai volume atau isi dari sebuah storage tank. Sebagaimana kita tahu fungsi daripada storage tank adalah sebagai media penyimpan sementara suatu liquid agar operasi bisa berjalan secara continue.
Berikut adalah gambar skematik dari storage tank atau tangki penyimpan
Gambar skematik mengenai volume dan tinggi tangki
Pada sebuah tangki penyimpan, perlu diingat bahwa titik mula-mula untuk indikasi level bukanlah berada pada bagian bawah tangki. Namun, sesuai gambar di atas, berada pada Minimum fill level. Kadang kita melupakan hal tersebut, terutama pada proses pengisian yang pertama kali yakni pada waktu commissioning.

Pada waktu proses pengisian, kita menganggap bahwa level transmitter rusak karena tidak menunjukkan adanya kenaikan ketinggian yang terbaca. Padahal, cairan masih dalam proses pengisian untuk mengisi hingga mencapai volume minimum tangki. Ketinggian tangki hingga mencapai minimum fill level inilah disebut sebagai tank dead height.

Titik nol pada tangki penyimpan berada pada nozzle dimana instrumentasi untuk menandakan ketinggian itu dipasang dan titik maksimum pembacaan atau 100% biasanya berada pada titik overflow, dimana adanya kenaikan level melewati titik ini, cairan akan tumpah.
Untuk menjaga dari hal-hal yang tidak diinginkan misalnya cairan tumpah atau level yang terlalu rendah sehingga menyebabkan kavitasi pompa, beberapa pengendalian diperlukan. Misalnya dengan penggunaan alarm dan interlock.

Dari gambar di atas, kita bisa mengetahui ada empat jenis alarm yang biasa digunakan pada tangki penyimpan :
-          * LLLL (Low-low level liquid)
-          * LLL (Low level liquid)
-          * HLL (High level liquid)
-          * HHLL (High-high level liquid)

Khusus untuk LLLL dan HHLL, biasanya akan diikuti interlock untuk menjaga agar tidak terjadi hal-hal yang tidak diinginkan, misal pada kondisi LLLL, pompa yang menyerap air dari tangki akan otomatis mati. Sebab, jika kondisi ini dibiarkan, pompa akan mengalami kavitasi karena masuknya gas ke dalam pompa karena level tangki yang rendah diikuti tekanan suction pompa yang juga rendah.

 Ada dua cara untuk menyatakan volume dari tangki penyimpan :
  • Nominal capacity : biasanya merupakan volume tangki penyimpan dari bottom plate hingga hingga top of the shell height. Atau, bisa dikatakan pada gambar skematik yakni volume tabungnya saja.
  • Working capcacity : sesuai namanya, biasanya merupakan volume cairan yang bisa dipindahkan dalam tangki, yakni mulai dari range 0-100% pada instrument level. Pada skematik gambar, istilah net working capacity, digunakan ketika proses pengisian hanya sampai normal fill level.

Intinya, jangan kita melupakan bahwa pada pengisian tangki untuk pertama kali, kita akan melakukan pengisian volume mati tangki, dimana kita harus menunggu hingga diperoleh pembacaan kenaikan level tangki.


Pada edisi selanjutnya kita akan membahas beberapa aksesoris yang digunakan pada tangki penyimpan  

No comments:

Post a Comment

Leave your comment, any urgent message please mail me !