Sunday, October 13, 2019

Comm Series: Pressure Testing - Boundary P&ID untuk Leak Test (6)

Salah satu hal yang disiapkan sebelum melakukan eksekusi leak test adalah "leak test boundary P&ID". Dalam P&ID tersebut dijelaskan mana sistem yang akan diuji kebocorannya beserta sampai dimana batas sistem yang berhubungan dengan sistem yang akan diuji. Hal ini dilakukan sebagai bentuk antisipasi kemungkinan apabila sistem lain yang merupakan interfase dengan sistem yang teruji ikut ter-press up, misalkan karena valve isolasi yang passing.

Contoh yang akan diberikan pada posting kali ini berasal dari kontraktor Halliburton PPS yang juga spesialis dalam menangani program leak test.

Berikut adalah contoh legend daripada mark-up P&ID yang dipakai dalam dokumen leak test pack.

Legend drawing yang dipakai dalam Leak Test Pack
Dengan memahami legend tersebut, maka kita bisa mengetahui segala informasi yang dibutuhkan dalam menjalankan sebuah uji kebocoran. Berikut adalah contoh penerapan segala informasi yang telah kita dapatkan sebelumnya dalam membuat sebuah leak test pack.

Untuk mengetahui tekanan desain, dalam P&ID biasanya diketahui dari dalam sebuah insert legend P&ID yang biasanya berada dalam sebuah "kotak kecil" yang berada pada ujung sebuah P&ID.

Berikut adalah contoh tekanan desain sebuah sistem yang akan diuji kebocorannya, yang dalam hal ini dicontohkan adalah well flowline,

Equipment design pressure
Dari informasi tersebut, bisa diketahui bahwa tekanan desain adalah 13617 kPag. Maka tekanan yang dipergunakan dalam leak test adalah sebesar 0.9*13617 kPag, atau sebesar 12255 kPag.

Leak test design pressure
Potongan gambar berikutnya menunjukkan batas boundary antara sistem yang terkena leak test dengan sistem yang berdampingan. Sistem yang terletak di sebelah sistem yang diuji akan dipastikan juga posisi valvenya karena bisa jadi valve isolasi yang terletak pada batas sistem yang diuji kemungkinan passing. Sehingga sistem yang bersebelahan dengan sistem yang duji biasa disebut secondary boundary. Ia juga ikut di-mark up dengan satu valve terbuka ke atmosfer sebagai safety path untuk mengantisipasi jika valve isolasi (no. 3 dan 6) bocor.


Boundary leak test P&ID dan sistem yang berada di interfase
 Dari legend, bisa diketahui beberapa hal sebagaimana berikut:

- Sistem yang ber-mark-up kuning adalah sistem yang dikenai leak test.
- Valve no. 3 dan 6 adalah valve isolasi dimana upstream dari valve tersebut tidak terkena leak test sehingga linenya diberi warna biru. Line tersebut adalah secondary path untuk mengantisipasi apabila valve no. 3 dan 6 passing.
- Valve no. 4 dan 7 dibuka ke atmosfer untuk menghindari apabila valve isolasi no. 3 dan 6 bocor, maka tekanan tersebut tidak lari kemana-mana. Tetapi, terbuang lewat valve yang sengaja dibuka tersebut.
- Batas sistem yang tidak memiliki sistem yang berdampingan (secondary path), maka diwajibkan untuk diberikan spade untuk mencegah kebocoran apabila valve isolasinya passing. Hal ini ditunjukkan pada posisi upstream valve no. 2.

Untuk contoh boundary leak test dalam sistem yang terdapat rotating equipment adalah sebagaimana berikut:

Leak test in rotating equipment
Sistem yang memiliki rotating equipment, misalkan pada gambar diatas adalah pompa, biasanya dihindari untuk di-leak test dikarenakan bisa saja merusak seal. Hal ini dikarenakan pada saat melakukan leak test, mechanical seal pompa tidak bekerja karena pompa dalam keadaan mati. Hal ini berlaku untuk pompa yang mengandalkan seal dari fluida discharge. Untuk beberapa alat berputar yang sealnya bisa diaktifkan dengan cara lain, meskipun alat tersebut tidak perlu diaktifkan, maka leak lest bisa dilakukan.

Kadangkala, ada juga sistem yang memiliki beberapa jenis tekanan uji, namun berada dalam satu testpack. Hal ini bisa dilakukan jika sistem tersebut tidak terlalu besar. Misalkan, untuk line yang berada di dekat sumur produksi. Hal ini bisa dilakukan dengan cara melakukan leak test pada line yang lebih rendah tekanan testnya. Dilanjutkan dengan leak test pada line yang memerlukan tekanan yang lebih tinggi. Tidak diperbolehkan melakukan proses decanting tekanan, atau memindahkan tekanan dari line yang lebih tinggi ke line yang lebih rendah. Hal ini untuk menghindari over-pressure karena bisa jadi pada saat dilakukan proses decanting terjadi sesuatu sehingga tidak bisa terkontrol dengan baik. 

Demikian Comm Series mengenai uji kebocoran dalam enam seri tulisan. Semoga dapat bermanfaat. Mohon maaf bila ada kekurangan dan mimin berterima kasih pada banyak sumber yang menjadi rujukan dalam penulisan seri uji kebocoran ini.

Semoga bermanfaat.