Kita telah membahas aksesoris
yang terkait untuk pemantauan level dalam sebuah tangki storage, berikutnya
adalah aksesoris sebagai pressure protection pada tangki
penyimpan.
========================================================================
Tangki harus dihindarkan baik dalam kondisi vakum maupun over-pressure. Jenis dari aksesuris untuk menjaga tekanan dalam tangki penyimpan bermacam-macam jenis, tergantung daripada isi dari tangki penyiman itu sendiri.
- Tipe 1 :
Jika tanki berisi bahan yang
tidak mudah menguap dan oksigen diperkenankan masuk, bertekanan atmosferic, misalkan
: Fire water tank, kita bisa
menggunakan venting yang berbentuk seperti gooseneck. Gambarnya seperti
dibawah.
Gooseneck vent |
Tempat udara keluar masuk biasanya dipasang wire mesh untuk mencegah binatang,
misalkan burung masuk ke dalam venting tersebut dan harus dipastikan bahwa
tidak ada benda-benda yang menempel, misalkan kertas atau plastic. Hambatan
sirkulasi udara dalam tangki bisa menyebabkan hal yang fatal.
- Tipe 2:
Jika oksigen tak diijinkan untuk masuk ke dalam tangki,
misalkan demin water. O2 tidak diijinkan ada dalam suatu peralatan proses
dikarenakan ia bisa menyebabkan korosi. O2 juga terkadang tidak diperbolehkan
berada dalam bahan kimia, misalkan amine, karena sifatnya yang bisa
mendegradasi bahan kimia tersebut. Selain tidak boleh adanya O2, kadang juga
ada jenis cairan yang mengandung gas beracun, misalkan air produksi yang masih
mengandung H2S.
Banyak hal seperti diatas mengakibatkan kita tidak
diperbolehkan untuk menggunakan gooseneck.
Alternatif yang digunakan untuk mensubstitusi hal tersebut adalah dengan
menggunakan nitrogen.
Istilah yang perlu kita ketahui mengenai pressure protection adalah inbreathing
dan juga outbreathing.
-
Inbreathing, sesuai istilah, in = masuk,
breathing = pernapasan, artinya tangki membutuhkan supply gas untuk mempertahankan
tekanan dalam tangki. Hal ini bisa terjadi, salah satunya dikarenakan adanya
penurunan level cairan,
-
Outbreathing, kebalikan dari inbreathing, adalah
proses untuk mengeluarkan kelebihan gas yang ada dalam tangki. Hal ini bisa
terjadi karena adanya kenaikan level cairan.
Untuk perlindungan terhadap tangki ini, biasanya memang
digunakan lebih dari satu jenis aksesoris, gunanya adalah saling memback-up
satu sama lain. Jika salah satu alat fails, tidak bekerja, maka masih ada alat
pelindung lain yang bekerja. Kita akan kupas satu persatu, dari mulai alat yang
bekerja pertama kali.
PCV ini adalah aksesoris pressure
protection pertama yang akan bertindak untuk menjaga tekanan dalam tangki.
Seperti digambarkan pada skematik diatas, tangki dihubungkan dengan dua unit
PCV, satu berasal dari nitrogen supply dan yang satunya menuju ke atmosfer.
Ketika proses inbreathing, tekanan turun,
PCV yang berasal dari nitrogen supply akan membuka untuk menjaga agar pressure
dalam tangki. Jika melihat dari gambar, PCV di set pada 0.65 kPag. Artinya,
aliran nitrogen aan terhenti ketika pressure sudah mencapai 0.65 kPag. Sedangkan,
pada waktu outbreathing, tekanan naik, PCV yang menuju ke atmosfer akan
terbuka. Pada skematik diatas, menunjukkan PCV akan terbuka ketika tekanan
dalam tangki mencapai 1 kPag Untuk
mengetahui apakah PCV tersebut benar bekerja, maka dipasang pressure gauge guna
memantau tekanan.
b.
PVRV (Pressure Vacuum Relief Valve) atau
breather valve,
Jika PCV sebagai first acting masih belum
cukup mampu untuk mengimbangi proses inbreathing dan juga outbreathing tangki.
Maka aksesoris yang kedua berikut digunakan sebagai back-up aksesoris yang
pertama.
Animasinya bisa dilihat di https://www.youtube.com/watch?v=YA3XUEIcXA0
Intinya, jika overpressure, pressure pallet
akan membuka, jika low pressure, vaccum pallet yang akan membuka untuk
mempertahankan tekanan dalam tangki
c.
PSE (Pressure Safety Element)
PSE ini adalah alat pelindung terakhir
terhadap pressure jika PCV dan breather valve telah gagal dalam menjalankan
tugasnya. Salah satu contohnya adalah rupture disc.
Di dalam rupture disc, terdapat membran
yang menjadi sacrificial part, bagian
yang dikorbankan. Membran ini akan merespon terhadap perubahan tekanan, baik
dalam kejadian overpressure atau kondisi vakum. Jika salah satu dari kondisi
tersebut terpenuhi, maka membrane tersebut akan rusak/robek dan harus diganti.
Skematik diagram disajikan dibawah.
Selain Rupture disk, jenis PSE yang lain
adalah emergency vent. Alat ini prinsipnya sama dengan breather valve, namun
memiliki kapasitas yang lebih besar dan sesuai namanya, digunakan dalam keadaan
darurat misalkan, terjadi kebakaran disekitar tangki atau ketika breather valve
telah gagal bekerja. Video cara kerja bisa dilihat di link youtube berikut https://www.youtube.com/watch?v=1cJ9n8KaHgY
Perlu diingat bahwa memang kegunaan PSE ini
ada yang cuma bekerja untuk overpressure relief saja, atau cuma untuk membuang
tekanan yang berlebih, dan ada yang bekerja untuk vakum dan sekaligus untuk
kelebihan tekanan.
Kita telah membahas aksesoris
yang digunakan dalam tangki penyimpanan dalam kaitannya untuk mengetahui
kondisi dalam tangki tersebut. Selain itu, secara fungsional, pada tangki
penyimpan juga memiliki beberapa nozzle terpasang yang memiliki fungsinya masing-masing.
Tidak akan kita bahas secara
mendetail mengenai fungsi dari masing-masing nozzle. Namun beberapa nozzle yang
ada dalam tangki penyimpanan biasanya meliputi :
- Nozzle inlet : Nozzle tempat aliran masuk ke dalam tangki
- Nozzle outet : Nozzle tempat aliran keluar tangki menuju pompa transfer
- Nozzle drain : Nozzle tempat aliran keluar tangki menuju ke tempat pembuangan
- Nozzle overflow : Nozzle tempat aliran keluar jika terjadi kelebihan level dalam tangki
- Nozzle minimum circulation : Nozzle tempat aliran masuk dari pompa transfer, jika kebutuhan transfer cairan masih minimum.
No comments:
Post a Comment
Leave your comment, any urgent message please mail me !