4. Output INITIALIZATION (INIT)
Dalam prakteknya, ketka sebuah loop CASCADE terpecah disebabkan karena
slave controller dirubah menjadi MAN atau AUTO, dalam hal ini menyebabkan operator
dapat mengubah OP dari master controller atau SP
dari slave, maka perubahan yang dilakukan oleh operator tidak akan mengubah
nilai OP yang dimiliki oleh master jika fitur
INITIALIZATION tidak diaktifkan.
Sebaliknya, jika fungsi INIT diaktifkan, maka ia akan memaksa nilai OP master untuk mengikuti
nilai SP dari slave. Hal ini tentu saja penting ketika kita menempatkan
kembali slave controller ke dalam mode CAS. Hal ini akan menghindari terjadinya
“bump” ketika peralihan mode slave controller menjadi CAS kembali. Fitur
ini mirip dengan Set Point Tracking.
Hal yang membedakan adalah fitur ini melibatkan dua controller yang saling berhubungan.
Gambar skema fitur tersebut bisa dilihat dibawah
Fitur Output Initializarion |
Dalam mode AUTO, kita telah mengetahui bahwa internal controller akan melakukan penghitungan algoritma sehingga
didapatkan nilai OP yang akan ditransfer
ke dalam final control element, yakni control valve. Algoritma dalam sebuah
controller didasarkan pada formula PID
(Proportional, Integral, Derivative) yang nilainya bisa dimasukkan secara
direct melalui HMI.
Adapun setting awal controller secara default diisikan oleh supplier.
Berikut adalah contoh setting algoritma
controller untuk sistem yang dimiliki oleh YOKOGAWA.
Default Controller PID Pabrikan YOKOGAWA |
Tuning PID akan dilakukan ketika plant sudah beroperasi sesuai
dengan respon yang diharapkan dalam menghadapi instabilitas proses. Hal ini dilakukan
oleh process
control engineer.
Mengenai controller, di dalam
sebuah control room, ia terletak dalam sebuah cabinet yang dinamakan PCS/DCS System Cabinet. Di dalam system
cabinet tersebut, terdapat I/O module
yang merupakan signal processing unit,
yakni bertugas untuk mengubah dan mengirim
sinyal I/O baik analog maupun digital secara bolak-balik antara controller dan
final control element di lapangan. Selain I/O module, controller juga
terhubung dengan HMI/HIS melalui kabel ethernet
process control network sehingga operator dapat melihat dan mengontrol
proses yang terjadi di lapangan secara remote
melalui monitor.
Berikut adalah penampakan
controller yang terdapat di dalam system cabinet
Controller |
Pada sebelah kiri adalah controller yang dipakai oleh Honeywell yakni Controller C300. Untuk sebelah kanan,
biasa dipakai Yokogawa dan mereka
menyebutnya dengan istilah Field Control
Station (FCS).
Controller tersebut di program
menggunakan bahasa function block pemrograman
sesuai template standard block masing-masing pabrikan. Function block tersebut
diisi dengan parameter konfigurasi tertentu sehingga dapat mendefinisikan bagaimana sebuah closed loop beroperasi untuk
memproses perintah dan mampu menghasilkan output yang disalurkan baik ke
lapangan maupun HMI, seperti misalnya alarm, algoritma, permissive, dsb.
Pada bagian selanjutnya, kita
akan mempelajari closed loop kompleks yang dipakai dalam industri minyak dan gas
No comments:
Post a Comment
Leave your comment, any urgent message please mail me !