Pembahasan mengenai mode operasi
dan fitur pada tulisan sebelumnya akan dapat membantu kita dalam memahami apa
yang akan kita pelajari kali ini.
Silahkan download instrumentation symbol
melalui dropbox saya di link berikut supaya familiar dengan closed loop yang
akan kita bahas pada tulisan ini.
Mari kita lihat salah satu closed
loop sistem kontrol pada AGRU Regenerator Unit pada skema gambar dibawah
AGRU Closed Loop |
Pada skema gambar diatas, bisa
kita lihat bahwa duty reboiler yang direpresentasikan oleh FIC-411 yakni pengaturan
jumlah steam yang masuk ke reboiler, ditentukan berdasarkan rate lean solvent
atau reflux. Hal ini bisa kita lihat pada FY-423B, yang berfungsi sebagai
selector untuk memilih input diantara dua parameter tersebut. FY-423B akan
memilih nilai terbesar antara rate lean solvent atau reflux yang ditunjukkan
dengan tanda “>”.
Pertanyaannya adalah mengapa dua
parameter tersebut dijadikan sebagai input SET POINT untuk mengontrol duty
reboiler?
1. Rate
Reflux,
Sebagaimana
telah kita pelajari sebelumnya bahwa reflux dihasilkan dari beban reboiler. Hal
ini bisa kita ketahui dari perbandingan antara duty condenser dengan reboiler
yang tidak terpaut jauh. Dengan kata lain, semakin besar duty reboiler maka
akan semakin besar pula duty condenser. Di sisi lain, kita membutuhkan aliran
reflux untuk memberikan pendinginan yang cukup pada uap yang naik menuju
condenser untuk mencegah fraksi berat terbawa menuju ke reflux drum.
Untuk
mengatur jumlah aliran reflux, pada skema diatas ada dua kontrol yang berperan,
yakni FIC-423A dan FIC-423B. Normalnya, FIC-423B adalah controller yang
berperan untuk menentukan jumlah aliran reflux berdasarkan level dari reflux
drum. Jika nilai FIC-423B terlalu kecil, maka fungsi kontrol akan diambil alih
oleh FIC-423A. FIC-423A berfungsi sebagai batasan untuk mengontrol minimum rate
reflux yang dibutuhkan oleh regenerator. Nilai SET POINT FIC-423A ini
ditentukan oleh Vendor. Jika sudah dikontrol oleh FIC-423A, maka akan secara otomatis
jika output FT-423 terlalu kecil karena level refluks drum rendah, FIC-423A
akan memberikan SET POINT FIC-411 untuk membuka lebih banyak, sehingga duty
reboiler bertambah dan level reflux drum terjaga.
2. Rate
lean solvent,
Secara tidak
langsung, rate lean solvent yang keluar dari regenerator dijadikan sebagai controlled
variable untuk mengatur jumlah steam yang masuk reboiler. Hal ini bisa
dilakukan jika rate lean solvent yang keluar dari regenerator memiliki nilai
yang sama dengan rate rich solvent yang masuk ke dalam regenerator. Mari kita
asumsikan demikian.
Untuk tiap rich
solvent yang masuk ke dalam regenerator dibutuhkan sejumlah energi panas untuk
melepaskan gas H2S sehingga kita bisa mendapatkan lean solvent. Energi panas
tersebut tentu saja berasal dari steam supply ke reboiler. Maka dari itu, untuk
mendapatkan nominal steam yang dibutuhkan, pada skema diatas, kita mendapati
HIC-411, yakni rasio antara rate steam dengan rich solvent. Dengan menggunakan
blok fungsi perkalian, FY-401, untuk mengkalikan rate solvent flow dengan
HIC-411, maka kita akan mendapatkan hubungan rate solvent dengan kebutuhan
steam. Untuk diketahui bahwa nilai HIC-411 adalah berdasarkan dari hasil tuning.
Normalnya nilai untuk blok fungsi tersebut adalah 0.103 kg steam/kg solvent.
Untuk mencegah perubahan yang signifikan yang bisa menyebabkan proses menjadi
tidak seimbang, maka nilai tersebut dibatasi antara 0.080 - 0.120 kg steam/kg
solvent. Kita tidak akan bisa menginput nilai diluar dari range tersebut.
Berdasarkan hal
tersebut diatas, maka kita bisa menyimpulkan bahwa mode operasi menggunakan
rate refluks terjadi ketika kondisi operasi minimum, sedangkan mode kontrol
dengan menggunakan rate solvent terjadi ketika kondisi operasi maksimum. Inilah yang disebut sebagai fungsi split yang nanti akan juga kita bahas pada complex loop Incinerator pada tulisan selanjutnya.
START-UP
Sebelum
start-up, komunikasi yang baik harus dibangun dengan operator yang bekerja pada
kolom absorpsi. Hal ini dikarenakan operasi gas sweetening harus menggunakan
dua kolom tersebut secara bersama-sama.
Diasumsikan
solvent telah tersirkulasi dengan baik diantara dua kolom tersebut dan
regenerator telah dipanaskan secara MANUAL. Diasumsikan posisi beberapa
controller sebagaimana berikut:
FIC-411 pada
posisi MANUAL
FIC-423B pada
posisi CASCADE
FIC-423A pada
posisi MANUAL
LIC-421 pada
posisi AUTO
TIC-421 pada
posisi AUTO
FIC-302 pada
posisi AUTO
Maka operator
bisa merubah,
FIC-411 menjadi
CASCADE
FIC-423A menjadi
AUTO
No comments:
Post a Comment
Leave your comment, any urgent message please mail me !