Saturday, January 25, 2020

Refinery Series (4): Konfigurasi Pabrik Kilang Minyak Bumi

Pada bagian keempat ini,kita akan membahas mengenai keunikan kilang minyak, dimana satu kilang minyak bisa menghasilkan produk yang beraneka ragam tergantung daripada kekompleksitas kilang minyak tersebut.

Pada bagian satu, kita kenal empat jenis pengolahan minyak bumi: pemisahan, konversi, treatment dan juga blending. Ada juga yang menggabungkan konversi dan treatment menjadi satu kesatuan dengan sebutan treatment. Contoh dibawah adalah salah satu perusahaan yang memilah jenis pengolahan minyak bumi menjadi tiga bagian. 


Kita pakai tiga jenis proses dalam kilang minyak kali ini, untuk memudahkan dalam hal mempelajari konfigurasi sebuah kilang minyak bumi. Proses yang kedua adalah proses yang membedakan antara satu kilang dengan kilang minyak yang lainnya. Dimana pada proses treatment tersebut, semakin kompleks sebuah kilang minyak bumi, akan dapat menghasilkan produk yang beraneka ragam dan dapat mengoptimalkan yield produk yang diinginkan.

Konfigurasi sebuah pabrik pengolah minyak bumi dibagi menjadi empat macam:

1. Straight Run ==> Refinery yang cuma terdapat kolom pemisah saja. Bentuk paling sederhana dari sebuah pabrik pengolah minyak bumi.

Straight Run

2.    Hydroskimming ==> Dikatakan hydroskimming karena menghasilkan hasil samping hydrogen dalam proses untuk mendapatkan BBM yang memiliki nilai oktan yang tinggi. Unitnya sendiri terdapat pada bagian "naphta complex" pada gambar dibawah dan disebut dengan reformer. Hydrogen yang dihasilkan juga bisa digunakan dalam proses yang lainnya, yakni hydrotreater yang prosesnya dinamakan hydrotreating, yang salah satu fungsinya adalah untuk menghilangkan kandungan sulfur. 

Hydroskimming
3.    Partial upgrading/ Cracking ==> Bentuk ketiga konfigurasi ini memiliki unit yang digunakan untuk mengolah bottom produk dari distilasi atmosferik. Tujuannya adalah untuk mengurangi produksi dari fuel oil dan sekaligus menambah yield dari produk lain yang memiliki nilai jual produk yang lebih tinggi.  Disini kita lihat berbagai macam unit yang dipasang pada bagian bottom CDU, yakni:Vacuum Distilation Unit (VDU), Fluid Catalytic Cracking (FCC) dan juga Hydrocracker.

Cracking sendiri adalah proses untuk memecah rantai hidrokarbon yang panjang menjadi molekul kecil. Sebelum masuk pada proses cracking, minyak bumi dipisahkan pada unit VDU pada kondisi vakum untuk memisahkannya dari ampas residu dan didapatkan distilate yang disebut sebagai Vacuum Gas Oil (VGO). VGO inilah yang kemudian menjadi umpan dari FCC untuk dipecah molekulnya menjadi berbagai macam produk.  
Partial Upgrading

4. Full Upgrading/ Coking ==> Bentuk paripurna dari sebuah kilang minyak, dimana ampas atau residu, yang disebut vacuum resid diolah dalam unit yang disebut Coker atau Visbreaker. Hasil fuel oil yang merupakan residu minyak yang memiliki kandungan molekul hydrocarbon paling berat bisa diminimalkan atau dieliminasi dengan adanya proses tersebut.    

Coker/Visbreaker mengubah residu berat minyak bumi menjadi arang dan juga produk lainnya seperti diesel dan juga gasoline dengan cara memanaskannya di dalam sebuah furnace.
Full Upgrading
Nah dari keempat konfigurasi tersebut, bisa jadi lebih berkembang lagi jika disambung ke unit petrochemical untuk dijadikan berbagai macam bahan kimia yang dijadikan industri dasar. Jadi, industri downstream minyak bumi tersebut sangat beragam sekali. Kita baru mengenal sistem refinery-nya saja. 

Pada bagian selanjutnya, akan kita kupas lebih jauh mengenai hasil olahan dari minyak bumi tersebut. 

Keep Stay Tuned

No comments:

Post a Comment

Leave your comment, any urgent message please mail me !