Tuesday, March 20, 2018

Process Control System: Wiring/ Loop Diagram (2)

Untuk mengetahui rangkaian yang membentuk PCS, bisa dilihat didalam dokumen Loop Diagram. Loop Diagram adalah sebuah gambar yang menunjukkan detail instalasi sebuah perangkat instrumentasi termasuk wiring dan juga junction/ terminal box yang menghubungkan antara perangkat tersebut ke sistem kontrol.

Dari sini, akan banyak sekali kosakata baru yang perlu dipahami. Misalkan diatas, ada phrase "junction box" yang merupakan sebuah "enclosure" dimana kabel-kabel dari perangkat instrumentasi di lapangan disambung dengan kabel yang menuju ke sistem kontrol. Fungsinya adalah sebagai pelindung dan safety barrier. Bentuknya di lapangan seperti terlihat dibawah:

Bagian dalam JB yang merupakan terminal koneksi kabel antara lapangan dengan sistem kontrol
Tentu saja akan banyak sekali ditemukan hal-hal baru seperti diatas yang mungkin saja tidak pernah diketahui sebelumnya, sebab bukan bagian yang dipelajari seorang process engineer. Namun, hal yang paling penting adalah bahwa kita mengetahui prinsip bagaimana sistem tersebut bekerja. Dan, hal ini yang ditekankan ketika membahas mengenai "process control".

Contoh Loop Diagram diperlihatkan melalui gambar dibawah:


Jika diperhatikan dengan seksama, maka bisa dilihat bagaimana sebuah closed loop diagram diterjemahkan melalui loop diagram seperti diatas. Inputnya berasal dari Level Transmitter-15 (LT-15) dan melalui controller yang berada di "pulp mill rack room", ia akan memberikan output ke actuator dalam hal ini pneumatic control valve Level Valve-15 (LV-15) sehingga melalui tranducer I/P-15.

Selain itu, hal lain yang bisa diketahui bahwa wiring/ kabel yang digunakan sebanyak dua buah dan transmitter maupun actuator yang digunakan bertipe analog. Hal ini diketahui dari arus yang digunakan pada kabel yang dipakai yakni 4-20 mA. Tipe control action yang digunakan adalah "direct", artinya semakin tinggi level dalam tangki, maka bukaan control valve akan semakin besar. Display level control ini bisa dilihat di dalam Control Room melalui LC-15 untuk mengontrol level tangki dengan range 0-87 inches. 

Begitu banyak informasi yang bisa diketahui dari sebuah "Loop Diagram" yang sebenarnya merupakan penggambaran dari sebuah "Closed Loop Diagram". "Loop Diagram" kadang juga bisa disebut sebagai "Wiring Diagram" karena memperlihatkan jalur rangkaian kabel dari mulai perangkat instrumentasi di lapangan hingga ke sistem kontrol yang membentuk sebuah rangkaian kontrol. Begitu banyaknya instrumentasi yang dimiliki oleh sebuah plant, maka dokumen ini sangatlah penting untuk mengidentifikasi kemana kabel sebuah perangkat instrumentasi harus dipasang. "Loop Check" biasa dilakukan setelah pemasangan sebuah alat instrumentasi untuk menguji bahwa tidak ada damage pada sebuah rangkaian kabel sehingga ia bisa menerima sinyal dengan baik.

Tidak semua "Loop Diagram" memberikan informasi se-detail diatas, biasanya ada dokumen pendukung lain yang memuat informasi yang tidak dimasukkan ke dalam "Loop Diagram" tersebut. Dengan dokumen ini, bisa diketahui rangkaian sebuah Closed Loop Diagram dan dimana ia terpasang sehingga apabila terjadi sesuatu, maka dengan cepat pengecekan bisa dilakukan berdasar dari lokasi yang ditunjukkan oleh "Loop Diagram" tersebut.

Dari tulisan ini, telah disinggung sedikit mengenai pola komunikasi transmitter yang berbentuk analog dengan menggunakan arus 4-20 mA. Pada bagian selanjutnya, akan dibahas lebih detail mengenai pola komunikasi pada perangkat instrumentasi.

Keep Stay Tuned

No comments:

Post a Comment

Leave your comment, any urgent message please mail me !