Pada kesempatan ini, akan diperlihatkan galeri foto untuk item yang dipergunakan dalam Process Control System (PCS) atau bisa disebut Distributed Control System (DCS) karena pola jaringannya yang terdistribusi. Sengaja posting ini dibuat untuk mengenalkan pada kita semua mengenai bentuk fisik dari alat yang dipakai dalam rangkaian PCS. Tentu saja, apa yang diperlihatkan pada galeri foto ini tidak harus sama persis seperti apa yang ditemui di lapangan disebabkan manufakturnya yang belum tentu sama. Namun, at least, setidaknya bisa memberikan sebuah gambaran mengenai rangkaian PCS.
Berikut adalah schematic drawing dari rangkaian PCS
Alur Rangkaian PCS |
Dari lapangan, parameter sebuah proses dibaca dengan menggunakan transmitter. Tipe dari transmitter ini bisa bermacam-macam, seperti membaca aliran, tekanan, suhu, tinggi dan lain sebagainya. Gambar dari pressure transmitter seperti ditunjukkan pada gambar dibawah.
Pressure Transmitter |
Wiring dari transmitter-transmitter yang berada pada satu area yang sama akan menuju ke field junction box seperti ditunjukkan oleh gambar dibawah
Internal Junction Box |
Selanjutnya, dari field junction box, kabel akan menuju ke rack room dengan menggunakan cable tray atau ditanam dibawah tanah, tergantung dari desain.
Cable Tray |
Cable tray ini akan masuk ke dalam rack room melalui bagian bawah bangunan, biasanya menggunakan raised floor.
Raised Floor di Rack Room |
Dari raised floor inilah, cable akan dimasukkan ke dalam cabinet-cabinet yang ada di rack room.
Cabinet-Cabinet di dalam Rack Room |
Apabila kabel instrumentnya adalah hardwired, maka ia akan masuk ke dalam Marshalling Cabinet, dimana luaran dari Marshalling Cabinet, kabelnya diubah menjadi I/O Extension. Sekangkan, jika memakai fieldbus, maka akan langsung menuju ke PCS System Cabinet.
Internal Marshalling Cabinet |
Dari Marshalling Cabinet, output dari wiring akan menuju ke PCS/ DCS System Cabinet, dimana terdapat Controller.
Internal PCS System Cabinet |
Tiap DCS System Cabinet akan terhubung satu sama lainnya melalui jaringan DCS. Jaringan DCS ini juga terhubung dengan monitor sehingga operator bisa memantau proses yang terjadi di lapangan secara real-time.
Selain itu, beberapa equipment dalam bentuk paket yang memiliki unit pengontrolan tersendiri baik berupa Unit Control Panel (UCP) ataupun Local Control Panel (LCP), misalnya air compressor, maka akan ada Cabinet khusus untuk memantau parameter proses yang terjadi, yaitu Network Cabinet. Cabinet ini digunakan untuk mengkonversi kabel komunikasi yang dipakai equipment tadi sehingga bisa masuk ke dalam jaringan DCS.
Internal Network Cabinet |
Gambar selanjutnya adalah contoh operator work station yang terdapat di dalam control room
Operator Work Station |
Di dalam operator work station, terdapat monitor yang bisa digunakan untuk memonitor proses di lapangan yang disebut Human-Machine Interface (HMI) atau Human Interface Station (HIS).
Salah satu bentuk HMI/ HIS seperti ditunjukkan oleh gambar dibawahHMI |
Selain memonitor proses, pada HMI/ HIS juga bisa menunjukkan adanya alarm untuk mengingatkan operator supaya proses selalu berjalan dengan aman.
Alarm History HMI |
Untuk output sinyal, jalur rangkaiannya juga sama. Yang membedakan adalah arah sinyalnya yang menuju ke final control element, misalkan control valve.
Control Valve |
Sekian galeri foto dari PCS/ DCS. Mudah- mudahan bisa bermanfaat bagi kita semua.
Salam