Dari yang diutarakan pada tulisan sebelumnya, kita sudah mengetahui beberapa basis dan juga standar yang digunakan untuk mendesain sebuah tangki penyimpan. Pada bagian ini, akan dibahas mengenai penentuan dimensi sebuah tangki penyimpan.
Berikut adalah sketsa penentuan level sebuah tangki penyimpan dengan menggunakan fixed roof.
Berdasarkan gambar tersebut diatas, perhitungan kapasitas tangkinya adalah sebagaimana berikut:
Dimana,
VN = nominal capacity of the tank
D = Diameter of the tank
H1 = tank dead height
H2 = vapor space height or maximum safe working level
V1 = net working capacity of the tank
V2 = liquid volume pumped out the tank in three minutes
ht = height between HHLL and HLL
Salah satu hal yang perlu diperhatikan dalam mendesain sebuah tangki penyimpan adalah menentukan hubungan antara tinggi dengan diameter. Berikut adalah segi keunggulan masing-masing antara tangki yang tinggi dengan tangki yang lebar.
Dari hal yang sudah disebutkan, maka bisa dibuat sebuah flowchart yang bisa digunakan untuk mendesain sebuah tangki penyimpan, yang terlampir seperti dibawah:
Pada bagian selanjutnya, akan dibahas mengenai cara menggunakan flowchart diatas untuk mendesain sebuah tangki penyimpan kondensat.
Keep Stay Tuned
Berikut adalah sketsa penentuan level sebuah tangki penyimpan dengan menggunakan fixed roof.
Sketsa Level Tangki |
Dimana,
VN = nominal capacity of the tank
D = Diameter of the tank
H1 = tank dead height
H2 = vapor space height or maximum safe working level
V1 = net working capacity of the tank
V2 = liquid volume pumped out the tank in three minutes
ht = height between HHLL and HLL
Salah satu hal yang perlu diperhatikan dalam mendesain sebuah tangki penyimpan adalah menentukan hubungan antara tinggi dengan diameter. Berikut adalah segi keunggulan masing-masing antara tangki yang tinggi dengan tangki yang lebar.
Perbedaan tangki yang lebar dengan yang tinggi |
Flowchart untuk mendesain tangki |
Keep Stay Tuned
No comments:
Post a Comment
Leave your comment, any urgent message please mail me !