Sesuai dengan
namanya, kavitasi ini terjadi pada bagian discharge pompa. Hal ini bisa terjadi
ketika tekanan discharge pompa yang terlalu tinggi, namun ada restriksi yang
besar pada discharge pompa, yang menghalangi aliran keluar pompa. Secara
normal, hal ini terjadi ketika kita menjalankan pompa yang berada pada posisi
kurang dari 10% dari titik efesiensi terbaiknya, best efficiency point (BEP).
BEP biasa
digunakan untuk menjelaskan sebuah titik dimana pompa sentrifugal beroperasi
pada titik efisiensi paling tinggi, yaitu ketika kehilangan energy akibat
transfer energy dari penggerak utama, yakni motor ke sistem fluida paling
kecil. Sehingga, secara fisik, fluida yang ditransfer memiliki karakter alir
yang bagus dan pompa berjalan dengan optimal.
Hubungan
beberapa parameter karakteristik pompa dan BEP
Mari kita lihat
kurva karakteristik pompa kita
Efisiensi pompa pada kurva karakteristik fire water |
Nah, pompa tersebut memiliki garis efisiensi
untuk diameter impeller yang berbeda-beda, yang ditunjukkan dengan garis
vertical dan nilai % effisiensi pada bagian atas. Biasanya dalam dokumen
datasheet akan dijelaskan pada kapasitas berapa pompa akan dijalankan, dimana
biasanya nilainya dekat dengan titik BEP.
Kita kembali kepada bahasan
kavitasi pada bagian discharge. Adanya keadaan diatas, yakni pressure yang
tinggi namun aliran yang tidak bisa keluar seluruhnya dari pompa, menyebabkan
fluida bersirkulasi di dalam pompa dan terjadi peristiwa sirkulasi internal.
Saat liquid mengalir disekitar impeller, dia harus melewati celah sempit yang
berada diantara impeller dan titik cutwater pompa sehingga kecepatannya naik dengan sangat
tinggi.
Cut water pada pompa |
Kecepatan yang sangat tinggi ini akan menyebabkan
terjadinya kondisi vakum, dan hal inilah yang menyebabkan terjadinya peristiwa
kavitasi pada bagian discharge pompa.
Beberapa penyebab terjadinya
peristiwa kavitasi discharge :
- - Adanya blockade pada bagian discharge
- - Pompa berjalan pada bagian kurva pompa yang terlalu kekiri
- - Desain piping yang keliru
Kavitasi ini akan menyebabkan
keausan premature pada bagian ujung impeller dan pump housing.
Akibat kavitasi discharge pada ujung impeler |
Untuk summary, kavitasi suction
terjadi ketika kita menjalankan pompa dengan berada pada kurva karakteristik
yang terlalu ke kanan, sehingga NPSHr tidak bisa tercapai, sedangkan untuk
kavitasi discharge terjadi ketika kita
menjalankan pompa dengan kondisi operasi pada kurva karakteristik pompa terlalu kekiri, dimana terjadi sirkulasi internal yang
menyebabkan kavitasi.
Jadi, dengan kita mempelajari kurva karakteristik pompa, kita akan mengetahui kondisi optimal yang seharusnya dijalankan pada pompa. Hal ini akan menghindari akibat dari salah pengoperasian, salah satunya adalah menghindari peristiwa kavitasi, baik itu kavitasi suction maupun kavitasi discharge.
Hal ini, tentu saja akan bisa membuat umur pompa kita menjadi lebih panjang karena dijalankan dalam kondisi pengoperasian yang baik.
Tak ada ruginya kita mempelajari kurva karakteristik pompa ini.
Jadi, dengan kita mempelajari kurva karakteristik pompa, kita akan mengetahui kondisi optimal yang seharusnya dijalankan pada pompa. Hal ini akan menghindari akibat dari salah pengoperasian, salah satunya adalah menghindari peristiwa kavitasi, baik itu kavitasi suction maupun kavitasi discharge.
Hal ini, tentu saja akan bisa membuat umur pompa kita menjadi lebih panjang karena dijalankan dalam kondisi pengoperasian yang baik.
Tak ada ruginya kita mempelajari kurva karakteristik pompa ini.
Bagaimana jika suatu pompa digunakan untuk fluida yg berbeda ( viscousity, solid consentrasi )berat jenis....?? apa yang menjadi faktpr pembeda
ReplyDeletekonsumsi listriknya akan bertambah, headnya akan tetap, tekanan akan bertambah.
Deletekarena beban bertambah, mesin jadi cepat panas. tinggal nanti cek ketahanannya saja. kalau kena overload dari listrik, masih aman, breaker open. pompa mati dari mcb sebagai proteksi, tapi kalau kena mechanical, misalnya seal. ya harus ganti.
Delete