Sebelum kita membahas lebih jauh tentang proses pengolahan minyak bumi menjadi minyak mentah, alangkah lebih baiknya jika kita cermati diagram yang disederhanakan dibawah mengenai proses pengolahan minyak bumi menjadi crude oil.
Simplified Diagram Proses Pengolahan Minyak Bumi |
- Warna Hijau ==> menjelaskan tentang proses yang secara garis besar terjadi pada minyak (crude oil)
- Warna Merah ==> menjelaskan tentang proses yang secara garis besar terjadi pada gas
- Warna Biru ==> menjelaskan tentang proses yang secara garis besar terjadi pada air.
Minyak bumi merupakan komponen yang terdiri dari tiga fasa, yakni minyak, air dan gas. Minyak bumi dihasilkan dari hasil pengeboran baik itu di darat (on-shore) maupun di lepas pantai (off-shore).
Di dalam simplified diagram di atas, minyak bumi dihasilkan dari PAD A, B dan C. Dari PAD tersebut, minyak dipisahkan dalam sebuah vessel berdasarkan kesetimbangannya hingga terpecah menjadi tiga fasa: gas, minyak dan juga air.
Biasanya gas yang keluar akan mengalami proses dehidrasi dan juga sweetening. Proses dehidrasi atau proses penghilangan air dilakukan karena air bisa menyebabkan korosi dan juga rawan terbentuknya hidrat yang bisa menyumbat perpipaan. Senyawa glikol biasanya digunakan untuk membantu proses dehidrasi ini.
Proses sweetening adalah proses penghilangan senyawa H2S yang terdapat dalam gas tersebut. Senyawa ini tidak diperbolehkan ada di dalam gas karena selain bersifat asam/korosif, juga ia sangat beracun. Senyawa kimia yang biasa digunakan dalam proses ini adalah senyawa amine.
Gas hasil olahan minyak bumi biasanya akan digunakan sebagai penggerak turbin untuk menghasilkan tenaga listrik yang bisa digunakan dalam operasional pabrik.
Minyak yang telah melalui proses pemisahan akan melalui proses yang sama dengan gas yaitu proses sweetening/ penghilangan senyawa H2S. Namun berbeda dengan gas, proses penyerapan H2S pada minyak bumi, dilakukan dengan menggunakan steam, yang prosesnya kita sebut dengan proses stripping. Senyawa kimia H2S scavenger juga terkadang ditambahkan ke dalam minyak, jika kandungan H2S setelah melalui proses stripping masih terlalu banyak jika dibandingkan dengan ketentuan standart yang diperbolehkan
Terakhir, air yang dihasilkan dari proses pengolahan minyak bumi akan dikembalikan lagi ke dalam bumi melalui sistem yang disebut water injection. Sebagaimana kita tahu, seiring berjalannya waktu, tekanan minyak di dalam bumi akan terus menurun karena minyak yang terus dihisap. Maka, cara untuk menjaga agar tekanan minyak di dalam perut bumi terus stabil ialah dengan memompakan kembali air yang dihasilkan dari proses pemisahan minyak bumi ke dalam perut bumi. Hal ini untuk menjaga agar supply minyak bumi tetap stabil.
Nah, pada akhirnya jika minyak telah habis terkuras dari dalam perut bumi, yang tersisa hanya airnya saja. Hal inilah yang terjadi pada sumur-sumur tua, dimana kandungan airnya lebih banyak jika dibandingkan dengan kandungan minyaknya.
Sumber gambar : Banyu Urip Facilities, Exxon Mobil.
Download Simplified Diagram disini
No comments:
Post a Comment
Leave your comment, any urgent message please mail me !