Test Pack atau paket tes dalam pressure testing, biasa disebut leak test pack (LTP), merupakan dokumen yang menggambarkan bagaimana sebuah tes kebocoran dieksekusi untuk sebuah sistem dalam garis batas tekanan yang sama. Jumlah LTP akan menggambarkan seberapa banyak tes kebocoran dilakukan sekaligus menggambarkan seberapa banyak beban kerja tim commissioning dalam melakukan uji kebocoran.
Beberapa Safety Guidelines yang menjadi acuan dalam membuat dokumen LTP dan harus dipenuhi ketika eksekusi uji kebocoran:
1) Prosedur LTP harus dilengkapi dengan Job Safety Analysis (JSA), yang terdiri atas:
- Ijin kerja dan isolasi energi i.e.: log out/ tag out (LOTO) yang dibutuhkan
- Sistem proteksi untuk mencegah overpressure, i.e.: PSV, burst plate, etc.
- Pengaturan jarak aman (exclusion zone) dimana hanya pihak yang berkepentingan saja yang boleh masuk dan perlengkapan alat proteksi untuk personil yang melakukan inspeksi
2) Safety sign yang layak untuk memperingatkan pekerja yang tidak berkepentingan agar tidak masuk ke dalam exclusion zone, i.e.: warning flag, warning board, restricted access tape, etc.
3) Proses transfer tekanan dari satu LTP ke LTP lainnya dalam rangka menghemat gas yang digunakan untuk uji kebocoran bisa dilakukan jika ada persetujuan berdasarkan risk assesment yang telah dilakukan dan hanya untuk transfer dari tekanan rendah ke tekanan tinggi. Tidak berlaku sebaliknya.
4) Semua sistem yang diuji kebocorannya harus memiliki sistem proteksi terhadap peristiwa "over pressure" dalam bentuk online pressure relief valve (PRV) yang terhubung ke dalam sistem
5) Uji kebocoran hanya bisa dilakukan setelah ada notifikasi bahwa sistem secara fisik telah selesai dan siap beroperasi (ready for energization). Maka dari itu, uji kebocoran semestinya dilakukan sebagai pekerjaan terakhir dari commissioning sebelum start-up.
6) Saat menggunakan pompa nitrogen converter, harus dilengkapi dengan over pressure protection (OPP) skid yang bisa men-shutdown pompa ketika pompa menghasilkan tekanan berlebih.
7) Sebuah sistem yang memiliki rating tekanan yang berbeda-beda akan memiliki LTP yang konsisten dengan spesifikasinya. Jika sebuah LTP membutuhkan pengujian dengan rating tekanan yang berbeda-beda, maka sistem dengan tekanan yang paling rendah akan di-tes terlebih dahulu. Setelah tes dengan tekanan yang lebih rendah tersebut berhasil, maka isolasi akan dilakukan pada sebagian perpipaan pada titik specification breaks dan pipa tersisa yang memiliki spesifikasi rating untuk tekanan lebih tinggi akan dites sesuai dengan tekanan yang sesuai.
8) Semua selang yang dipakai untuk uji kebocoran harus sesuai atau lebih besar dengan rating tekanan sistem yang diuji dan ditiap sambungannya harus diberi "whip check" untuk mencegah selang bertekanan bergerak liar ("whipping") ketika sambungan terlepas.
Beberapa safety guidelines yang tertuang diatas berasal dari ExxonMobile. Uji kebocoran merupakan sebuah kegiatan yang cukup beresiko dalam kegiatan commissioning karena pada waktu itulah kita membuat sebuah sistem menjadi bertekanan untuk pertama kalinya.
Pada bagian selanjutnya, akan dibahas mengenai aspek teknis LTP yang digunakan sebagai acuan dalam eksekusi uji kebocoran.
Keep Stay Tuned
- Sistem proteksi untuk mencegah overpressure, i.e.: PSV, burst plate, etc.
- Pengaturan jarak aman (exclusion zone) dimana hanya pihak yang berkepentingan saja yang boleh masuk dan perlengkapan alat proteksi untuk personil yang melakukan inspeksi
2) Safety sign yang layak untuk memperingatkan pekerja yang tidak berkepentingan agar tidak masuk ke dalam exclusion zone, i.e.: warning flag, warning board, restricted access tape, etc.
3) Proses transfer tekanan dari satu LTP ke LTP lainnya dalam rangka menghemat gas yang digunakan untuk uji kebocoran bisa dilakukan jika ada persetujuan berdasarkan risk assesment yang telah dilakukan dan hanya untuk transfer dari tekanan rendah ke tekanan tinggi. Tidak berlaku sebaliknya.
4) Semua sistem yang diuji kebocorannya harus memiliki sistem proteksi terhadap peristiwa "over pressure" dalam bentuk online pressure relief valve (PRV) yang terhubung ke dalam sistem
5) Uji kebocoran hanya bisa dilakukan setelah ada notifikasi bahwa sistem secara fisik telah selesai dan siap beroperasi (ready for energization). Maka dari itu, uji kebocoran semestinya dilakukan sebagai pekerjaan terakhir dari commissioning sebelum start-up.
6) Saat menggunakan pompa nitrogen converter, harus dilengkapi dengan over pressure protection (OPP) skid yang bisa men-shutdown pompa ketika pompa menghasilkan tekanan berlebih.
7) Sebuah sistem yang memiliki rating tekanan yang berbeda-beda akan memiliki LTP yang konsisten dengan spesifikasinya. Jika sebuah LTP membutuhkan pengujian dengan rating tekanan yang berbeda-beda, maka sistem dengan tekanan yang paling rendah akan di-tes terlebih dahulu. Setelah tes dengan tekanan yang lebih rendah tersebut berhasil, maka isolasi akan dilakukan pada sebagian perpipaan pada titik specification breaks dan pipa tersisa yang memiliki spesifikasi rating untuk tekanan lebih tinggi akan dites sesuai dengan tekanan yang sesuai.
8) Semua selang yang dipakai untuk uji kebocoran harus sesuai atau lebih besar dengan rating tekanan sistem yang diuji dan ditiap sambungannya harus diberi "whip check" untuk mencegah selang bertekanan bergerak liar ("whipping") ketika sambungan terlepas.
Beberapa safety guidelines yang tertuang diatas berasal dari ExxonMobile. Uji kebocoran merupakan sebuah kegiatan yang cukup beresiko dalam kegiatan commissioning karena pada waktu itulah kita membuat sebuah sistem menjadi bertekanan untuk pertama kalinya.
Pada bagian selanjutnya, akan dibahas mengenai aspek teknis LTP yang digunakan sebagai acuan dalam eksekusi uji kebocoran.
Keep Stay Tuned
No comments:
Post a Comment
Leave your comment, any urgent message please mail me !