Hal pertama yang perlu kita ketahui, terkait kolom pemisah
adalah bagaimana prinsip pemisahan dijalankan. Sebagaimana dijelaskan di
posting sebelumnya, ada dua mekanisme bagaimana pemisahan bisa terjadi : dengan
mengandalkan perbedaan titik didih dan yang tidak.
Dua mekanisme tersebut, tentu saja melibatkan fenomena
proses yang terjadi juga berbeda. Jika berbasis perbedaan titik didih, acuan
kita adalah hukum Raoult sedangkan yang tidak berbasis perbedaan titik didih
akan menggunakan hukum Henry.
Pemisahan yang tidak berdasarkan titik didih telah kita
bahas pada saat menjelaskan sistem AGRU.
Kali ini, kita akan membahas mengenai
pemisahan berdasar perbedaan titik didih. Asal muasal pemisahan berdasarkan
perbedaan titik didih adalah berdasarkan konsep kesetimbangan uap-cair.
Diagram kesetimbangan uap-cair bisa kita dapatkan dengan
menggunakan sistem flash distillation
Flash Distillation untuk Menentukan Vapor-Liquid Equilibrium |
Umpan yang berupa campuran komponen, yang berada pada sebuah kontainer 1, kita pompakan dengan pompa 2,
melewati sebuah pre-heater 3 untuk mengalami pemanasan, dan kemudian kita cekik
dengan menggunakan katup-4 untuk memberikan pressure drop.
Tujuan dari
perlakukan ini adalah untuk membuat sebagian umpan menguap sehingga tercipta
komposisi kesetimbangan antara fase cair dan juga fase uap. Normalnya, kita
bisa memilih antara menggunakan variabel pada tekanan tetap atau pada
temperatur tetap. Disebut sebagai flash distillation karena peristiwa
penguapan sebagian dari uap yang terjadi bisa secara cepat ketika masuk ke
bejana 5.
Dari percobaan tersebut, yang kita dapatkan adalah sebuah
diagram kesetimbangan cair-gas seperti tersaji dibawah
Vapor Liquid Eqilibrium pada sistem Biner |
Diatas adalah diagram
kesetimbangan fasa cair-uap untuk sistem yang terdiri dari dua komponen (biner). Perlu
untuk diingat, bahwa diagram tersebut dibuat untuk mewakili satu komponen saja yang lebih
volatile/ mudah menguap. Sebagai contoh, jika kita memiliki sistem biner air-ethanol. Karena ethanol
lebih mudah menguap daripada air, maka diagram diatas menunjukkan diagram
ethanol.
Garis vertikal melambangkan suhu, sedangkan garis horizaontal melambangkan fraksi komponen sehingga nilai paling tinggi untuk garis horizontal adalah satu atau 100%. Area warna kuning menunjukkan dimana fase cair dan gas eksis bersamaan. Poin A
disebut temperature bubble (Tbubble), artinya pada tititk tersebut kita akan menjumpai
uap pertama kali terbentuk, jika kita tetap memanaskan umpan dengan tekanan
konstan sampai suhu B, kita akan melewati poin B, dimana seluruh cairan sudah
menguap dan hanya tersisa fase uap saja.
Jika kita dinginkan uap tersebut,
hingga mencapai poin B, kita akan mendapatkan tetesan embun pertama kali dan
poin tersebut disebut sebagai temperature dew (Tdew).
Dalam sebuah sistem
kesetimbangan cair-uap, kita akan selalu mendapatkan fase cair berada dalam
keadaan titik didihnya dan fase gas berada dalam keadaan titik embunnya.
Maka
dari itu, berdasarkan diagram diatas, kita bisa mendapatkan fraksi konsentrasi
komponen dalam fase cair yang ditunjukkan dengan simbol x dan dalam fase gas
yang ditunjukkan dengan simbol y.
Sebagai tambahan informasi, poin
D menunjukkan titik didih untuk komponen yang lebih mudah menguap, sedangkan
poin E, menunjukkan titik didih untuk komponen yang tidak mudah menguap
dibandingkan komponen sebelumnya. Dalam kasus, ethanol-air, maka poin D
menunjukkan titik didih ethanol, sedangkan poin E mewakili titik didih air.
Bagaimana pengetahuan tentang kesetimbangan uap-cair ini membantu kita
untuk memahami proses yang terjadi pada kolom pemisah yang bekerja berdasarkan perbedaan titik didih?
Kita akan jawab pertanyaan ini minggu depan
No comments:
Post a Comment
Leave your comment, any urgent message please mail me !