Pernahkah kita bertanya mengapa
sebuah kolom pemisah rata-rata didesain dengan elevasi yang begitu tinggi?
Begitu tingginya, hingga orang kadang menyebutnya dengan istilah distillation tower atau menara
distilasi.
Mari kita lihat gambar berikut.
Gambar disebelah kiri,
menunjukkan internal sebuah kolom pemisah. Didalamnya terdapat sebuah tray yang disusun secara bertingkat. Tray ini berfungsi untuk memfasilitasi
kontak antara uap dengan cairan. Kontak antar dua fase ini menjadi penting
karena dengan adanya kontak akan menjembatani terjadinya sebuah perpindahan
massa.
Jika dimodelkan, sebuah tray
dalam kolom pemisah adalah ibarat bejana flash yang telah kita bahas
sebelumnya. Banyaknya tray berarti menandakan bahwa terjadi rangkaian peristiwa flashing secara seri.
Jadi, derajat kemurnian sebuah komponen dalam campuran di satu tray akan
berbeda dengan tray yang lainnya.
Dalam gambar diatas, fraksi
ringan diwakili oleh warna biru muda, sedangkan fraksi berat diwakili oleh
warna biru tua. Semakin ke bawah, warna fluida akan menjadi semakin biru tua,
menandakan bahwa komposisi fraksi berat menjadi semakin banyak seiring turunnya
cairan ke bawah kolom. Dan, sebaliknya, semakin ke atas, warna fluida akan
menjadi semakin biru muda, menandakan bahwa semakin ke atas kolom, campuran
akan didominasi oleh fraksi ringan.
Uap masuk ke tray dengan cara
naik ke atas kolom dari tray dibawahnya akibat tekanan sedangkan cairan masuk
dengan cara jatuh dari tray diatasnya akibat gravitasi. Secara umum, bisa
dikatakan uap yang masuk ke tray selalu memiliki temperatur yang lebih tinggi
daripada cairan. Hal ini dikarenakan suhu bawah kolom lebih panas dari atas
kolom akibat dari adanya reboiler yang terhubung dengan dasar kolom. Fakta yang
lainnya adalah fase uap meskipun memiliki fraksi ringan lebih banyak jika
dibandingkan dengan fase cairan, namun masih mengandung campuran fraksi berat
yang bisa terkondensasi.
Mengetahui hal tersebut, apa yang terjadi ketika uap yang relatif panas
bertemu dengan cairan yang relatif dingin?
Dengan memakai prinsip kesetimbangan,
yakni mengasumsikan bahwa uap dan cairan yang bertemu dalam sebuah tray
nantinya keluar dari tray tersebut dalam keadaan berkesetimbangan (ingat pada
kasus bejana flashing yang dibahas sebelumnya, produk yang keluar memiliki
kondisi operasi yang serupa, selain itu uap selalu berada dalam kondisi dew point dan cairan berada dalam
kondisi bubble point), maka
Liquid yang relatif dingin dari
uap akan menyerap sebagian panas dari uap. Perpindahan panas ini menyebabkan
sebagian uap akan terkondensasi, dan sebagian cairan akan menguap. Uap yang
terkondensasi adalah berasal dari fraksi komponen berat dan sebaliknya, cairan
yang menguap adalah berasal dari fraksi komponen ringan. Proses ini terjadi
secara berulang-ulang pada tiap tingkatan tray. Konsekuensinya, semakin banyak
jumlah tray, kita akan mendapatkan derajat pemisahan yang cukup tinggi. Hal ini
bisa terjadi, karena profil kondisi operasi yang berbeda-beda dari tiap tray.
Semakin kebawah, suhu dan tekanan tray akan menjadi semakin tinggi. Efisiensi
suatu kolom pemisah, bisa dilihat dari beda suhu antara atas dan bawah kolom.
Semakin besar beda suhunya akan semakin bagus tingkat pemisahannya. Namun,
tentunya ada batasan bahwa suhu yang diijinkan dalam sebuah kolom tidak boleh
melebihi dari suhu titik didih komponen fraksi berat pada tekanan kolom. Inilah
sebab mengapa kita mempelajari kurva kesetimbangan uap-cair. Banyaknya jumlah
tray, selain meningkatkan kemurnian, dampaknya secara fisik juga akan semakin
mempertinggi elevasi kolom. Jadi, jika kalian melihat sebuah kolom distilasi
dirancang dengan begitu tinggi, berarti kolom itu didesain untuk mengolah umpan
agar dihasilkan produk dengan kemurnian tinggi.
Hal lain yang juga ingin dikupas
disini adalah mengenai pembagian area dalam kolom menjadi rectifying section dan juga stripping
section. Mengapa harus dipisahkan?
Disebut stripping section karena pada area antara tray dibawah tray umpan hingga
tray dasar, tugas utamanya adalah untuk menguapkan fraksi ringan yang masih
terdapat dalam cairan. Dikatakan stripping,
karena proses ini diibaratkan seperti kita men-strip
atau mengupas/ menguliti fraksi ringan yang ada pada cairan yang jatuh dari
tray umpan menuju ke dasar kolom dengan cara mengkontakkannya dengan uap yang
dihasilkan dari pemanasan di reboiler. Sehingga, harapannya adalah kita
mendapatkan cairan sebagai bottom product
yang seminimal mungkin mengandung fraksi ringan.
Hal yang sama terjadi juga pada rectifying section, karena pada area
antara tray puncak dengan tray diatas tray umpan, tugas utamanya adalah
mengkondensasikan fraksi berat yang masih terdapat dalam uap. Dikatakan rectifying, karena proses ini
diibaratkan seperti kita me-rectify atau menyaring fraksi berat yang ada pada
uap yang naik dari tray umpan dengan cara mengkontakkannya dengan reflux hasil
kondensasi uap yang diambil dari reflux drum. Sehingga, harapannya adalah kita
mendapatkan uap yang semaksimal mungkin mengandung fraksi ringan.
Bisa disimpulkan, stripping
section menentukan berapa kemurnian fraksi berat yang kita inginkan dan
rectifying section menentukan berapa kemurnian fraksi ringan yang kita
inginkan. Hal ini akan menentukan pada stage berapa tray umpan akan dipasang.
Dalam sebuah desain kolom pemisah, biasanya untuk campuran yang memiliki lebih
dari dua jenis komponen, derajat kemurnian dua jenis komponen yang menjadi
kunci pemisahan akan ditentukan, disebut light
key component untuk distillate dan juga heavy key component untuk bottom product.
Kita telah mengetahui cara kerja sebuah kolom pemisah, pada bagian
selanjutnya kita akan membahas lebih jauh mengenai jenis-jenis tray yang
digunakan sebagai media kontak vapor-liquid.