Sebagaimana kita tahu, yang membedakan fase commissioning dengan construction adalah ada tidaknya energi yang terdapat pada sebuah sistem. Pada fase commissioning, sistem telah siap untuk diberi energi (energized) atau diisi dengan zat tertentu, baik itu berupa steam, listrik, gas, hingga bahan kimia. Biasanya sebelum hal tersebut dilakukan akan ada formulir yang harus ditandatangani yakni, livening up notice (LUN), yang memnadakan bahwa suatu sistem siap untuk diisi dan dalam kondisi live/hidup. Maka, akan ada potensi bahaya, yakni energi yang tidak terlihat, misalkan tekanan atau listrik, yang bisa membuat orang lain terluka jika tidak waspada.
Process Commissioning adalah salah satu jenis pekerjaan yang ditawarkan pada lulusan teknik kimia/proses. Banyak job description bagi seorang process commissioning mulai dari di belakang meja hingga harus turun ke site sesuai dengan permintaan client.
Beberapa diantara tugas process commissioning adalah :
- Membuat deliverables document yang ditentukan oleh client, seperti misalkan dokumen prosedur langkah-langkah untuk melakukan kegiatan commissioning, yang nantinya harus di-submit agar mendapatkan approval
- Melakukan technical meeting dengan vendor hingga kegiatan commissioning, jika kita memiliki package equipment yang dibeli dari vendor tersebut
- Troubleshooting dengan multi-discipline jika kita mengalami masalah ketika melakukan kegiatan commissioning
- Melakukan perencanaan terkait kegiatan commissioning, misalkan material apa saja yang dibutuhkan termasuk jumlahnya, berapa lama waktu dilakukan, man power etc.
Jika tugas commissioning adalah untuk menguji equipment per equipment, maka tugas daripada start-up engineer, adalah menguji keseluruhan equipment yang telah di-commissioning sehingga bisa mendapatkan produk jadi yang diinginkan, dalam artian per-unit process.
Misalkan, start-up boiler feed water unit, reverse osmosis unit, acid gas removal unit.
Kita ambil misalkan reverse osmosis unit. Di dalam reverse osmosis unit, kita melakukan kegiatan commissioning untuk menguji performance berbagai macam pompa yang ada di unit tersebut, misalkan pompa regenerasi, pompa injeksi kimia, kemudian termasuk dalam kegiatan commissioning adalah pengisian bahan kimia di unit tersebut, misalkan hipoklorit yang digunakan untuk membasmi bakteria hingga melakukan pemasangan membrane. Kegiatan start-up yang kita lakukan adalah memastikan bahwa sistem tersebut mampu mengolah air hingga mendapatkan produk hasil air yang sesuai dengan spesifikasi tertentu dari reverse osmosis tersebut, misalkan pH dan conductivity yang kecil mulai dari awal mula hingga stable operation.
Tentu saja pada awal-awal start-up kita akan mendapatkan hasil yang off-spek, hingga akhirnya kita harus melakukan sedikit adjustment, mulai dari kondisi operasi, misalkan flow-rate, kondisi feed awal, dsb. agar tercapai hal yang kita inginkan dan unit berada pada stable operation.
Disinilah fokus utama kerja start-up, bagaimana sebuah upaya dilakukan, mulai dari perlakuan awal hingga adjustment, hingga sistem berada dalam kondisi operasi stabil dan menghasilkan produk yang sesuai kriteria.
Maka dari itu, disaat kita melakukan start-up, akan selalu ada prosedur yang harus kita lakukan untuk mencapai operasi stabil. Misalkan terlampir pada contoh berikut ini.