Meskipun harga minyak dunia sedang turun, Indonesia memiliki setidaknya dua proyek oil and gas yang saat ini berada dalam fase commissioning. Dua proyek tersebut adalah proyek Jangkrik dan proyek gas di Blok A.
Proyek Jangkrik
Proyek Jangkrik adalah proyek pembuatan floating production unit (FPU) yang dikerjakan oleh Saipem-Tripatra-Chiyoda (STC) dengan kliennya adalah ENI Indonesia. Nantinya, FPU Jangkrik akan dikirim ke Muara Bakau di Kalimantan. FPU Jangkrik ini nantinya akan memproduksi gas sebanyak 450 MMSCFD yang akan dikirim ke Bontang dan 4400 BPD condensat yang dikirim ke Senipah Plant. Nilai kontrak proyek Jangkrik ini adalah sebesar $1.1 billion dollar atau hampir mencapai 15 trilyun rupiah. Sebuah angka yang cukup fantastis
Proyek Jangkrik merupakan proyek laut dalam pertama yang dikerjakan di Indonesia. Hull untuk Jangkrik sendiri dibuat oleh Hyundai Heavy Industries (HHI), yakni perusahaan asal Korea Selatan. Sedangkan, untuk modulnya sendiri dikerjakan oleh STC-JO.
Jangkrik Field at Muara Bakau Block |
Proyek ini dijadwalkan akan "Sail Away" pada bulan Maret 2017 dan akan mulai beroperasi diperkirakan pada Juni/Juli 2017. Jika dilihat pada peta diatas, menunjukkan lapangan operasi Jangkrik yang berada pada 70 km dari pantai Kalimantan. Ada dua tempat yang akan dieksplorasi oleh ENI menggunakan FPU Jangkrik ini, yakni jangkrik North East (NE) dan Main.
Saat ini FPU Jangkrik ini masih berada di Karimun Yard, per Desember 2016. Akhir tahun 2016, rencananya FPU Jangkrik akan melakukan proses "Load Out" yakni naiknya "Modul" ke atas kapal. Mudah-mudahan bisa berjalan dengan baik, tanpa kekurangan suatu apapun.
Proyek Blok A
Jika proyek Jangkrik adalah pengolahan gas offshore, yang berikut ini adalah pengolahan gas onshore yang bertempat di Aceh Timur. Blok A yang nantinya akan dioperatori oleh Medco Energy ini dijadwalkan akan memasuki masa commissioning pada Agustus 2017. Maka, bisa dipastikan awal/pertengahan tahun 2018, Blok A ini akan sudah bisa berproduksi. Yang bertindak sebagai kontraktor utama Blok A adalah Japan Gas Company (JGC) Indonesia dan juga Encona.
Blok A, Aceh Timur |
Diprediksi, proyek Blok A ini akan menghasilkan gas sebanyak 125 MMSCFD. Jumlah yang masih kalah jauh jika dibandingkan dengan proyek Jangkrik. Untuk press release mengenai proyek blok ini bisa didapatkan di link berikut.
Di tengah menurunnya harga minyak mentah dunia, banyak perusahaan migas yang mulai mengetatkan ikat pinggang, salah satunya adalah dengan kebijakan pengurangan jumlah karyawan, misalnya tidak memperpanjang kontrak dsb. Maka pengetahuan mengenai proyek yang ada di Indonesia ini mudah-mudahan bisa memberikan kita sebuah petunjuk langkah yang harus kita lakukan ke depan. Apakah tetap keukeuh stay di Migas, atau ganti kemudi terlebih dahulu.
Selain dua proyek diatas, sebenarnya masih banyak proyek yang juga sedang dikerjaan di Indonesia, meskipun masih tahap konstruksi/ engineering. Beberapa proyek yang masih dalam tahap awal ini diantaranya proyek Ekspansi Tangguh-Papua, Unitisasi gas Jambaran-Tiung Biru-Bojonegoro, proyek Paku Gajah-Sumatera Selatan, Proyek Masela Onshore- Sulawesi.
No comments:
Post a Comment
Leave your comment, any urgent message please mail me !