Setelah pada bagian sebelumnya,
kita membahas mengenai prinsip kerja RO, pada kesempatan kali ini saya akan membahas
mengenai operasi ada alat reverse osmosis. Mari kita lihat skematik berikut,
yakni unit ultrafiltration dan reverse osmosis yang disuplai oleh BONO ARTES.
Bono Artes Ultrafiltration and RO Package |
Nah, sebelum masuk ke dalam RO,
feed yang berasal dari filtered water masuk ke dalam membrane ultrafiltrasi. Ia
kemudian keluar dari membrane tersebut dan terjadi pencampuran antara air yang
keluar dengan beberapa bahan kimia, seperti asam sulfat, SMBS dan anti-scalant
di dalam static mixer. Baru kemudian, setelah itu air masuk ke dalam ultrafiltration
permeate tank, atau tanki permeate ultrafiltrasi.
Dari tangki tersebut, air
kemudian dipompa menggunakan cartridge feed pumps, melewati cartridge filter.
Dipompa lagi dengan menggunakan reverse osmosis pump, sebagaimana kita tahu
bahwa peristiwa reverse osmosis membutuhkan pressure yang cukup tinggi. Baru
kemudian masuk ke dalam masuk ke dalam first stage membrane permeator (RO
unit). Produk utama hasil filtrasi tersebut yakni permeate water masuk ke dalam
permeate water tank dan sebagian masuk ke tangki bahan kimia jika diperlukan.
Produk samping, yakni retentat dari stage pertama, masuk ke second stage
membrane permeator untuk kemudian terjadi proses pemisahan. Hasil produk utama
masuk ke header permeate water, sedangkan produk samping, yakni retentat akan
dibuang.
Jika kita lihat, akan ada
perbedaan antara reverse osmosis dengan ultrafiltration. Dalam ultrafiltration,
kita tidak menjumpai produk samping, sedangkan pada reverse osmosis, kita
menjumpai produk samping yang dibuang secara kontinyu.
Jika ultrafiltration dipakai
terus menerus, tentu saja pada suatu saat akan terjadi kondisi fouling ketika
kotoran sudah menumpuk dan feed sudah tidak bisa keluar lagi dari
ultrafiltration. Maka dari itu, ada kondisi backflush pada ultrafiltration,
dimana hasil dari ultrafiltrasi tersebut, yang masuk ke dalam ultrafiltration
permeate tank pada gambar diatas dipompakan lagi ke masuk ke dalam membrane
ultrafiltration dengan arah yang berkebalikan dengan ketika posisi
ultrafiltration dalam posisi service, ditunjukkan pada gambar dibawah.
Backflush Sequence di Ultrafiltration |
Backflush ini digunakan untuk
mencegah partikel menumpuk atau bahasa kerennya “building-up” di membrane.
Backflush dilaksananakan dalam “regular basis” setiap 20-120 menit interval
dengan lama 25-30 detik tergantung dari kualitas feed. Hal ini akan terjadi
secara otomatis, sesuai dengan pengaturan sequence yang diatur di control room.
Sedangkan, untuk reverse osmosis,
tidak akan terjadi yang namanya peristiwa backflush ini. Hal ini, dikarenakan
ada produk samping yang dikeluarkan secara kontinyu. Meskipun begitu, untuk
mencegah partikel “building-up” atau menempel di permukaan membrane RO. Maka,
digunakan bahan kimia seperti anti-scalant. Disinilah yang menjadi perbedaan
utama antara RO dan ultrafiltration. Meskipun begitu, pada RO tetap ada
sequence untuk flushing untuk men-displace atau menggantikan konsentrat yang
tertinggal di membrane pada saat pertama kali di-start atau ketika sistem mau
di stop.
Pengaturan kualitas produk
On-Off Valve in RO Package |
Gambar diatas, menunjukkan
sebagian tampilan untuk unit RO. Bisa kita lihat 2 outlet dari RO unit A,
permeate akan masuk ke dalam fresh water tank dan retentat akan keluar ke
overboard. RO ini digunakan dalam kapal untuk project offshore. Maka dari itu,
istilahnya “overboard”. Kita lihat pada gambar, ada analyzer untuk mengukur mV
dan juga pH. Sedangkan ada juga on-off valve yakni UV-890 dan juga UV-891. Dua
valve ini, dalam operasinya, jika didapatkan produk permeate tidak sesuai spek,
maka akan menutup valve UV-891 dan membuka UV-890, sehingga tidak ada produk
off-spec yang masuk ke sistem dan juga sebaliknya. Semua diatur sesuai dengan
kehendak operator terhadap sequence yang diminta.